Begitu pula dengan adik kandung Uje, Nona Ceciliana, ia justru mendukung jika sang kakak ipar menikah lagi.
"Dari dulu kan kita selalu bilang kalau mau menikah ya alhamdulillah kita doa-in. Kita nggak ada rasa cemburu atau gimana atau putus hubungan nggak lah," tutur Nona Ceciliana.
3. Motor Uje dilelang
Masih ingat kan dengan peristiwa kecelakaan lalu lintas yang menimpa Uje empat tahun lalu hingga merenggut nyawanya?
Saat itu, tahun 2013, Uje mengalami kecelakaan tunggal saat mengendarai motor gede Kawasaki.
Nah sekarang, setelah diperbaiki, motor gede jenis Kawasaki ER-6n eks mendiang Uje akan dilelang.
Motor bekas tersebut merupakan motor Uje saat kecelakaan menabrak pohon palem empat tahun lalu di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Sebelum dilelang, motor gede mendiang Uje ini sudah bagus seperti baru lagi.
"Alhamdulillah baru dibener-in sama temannya almarhum,” ujar Ustadz Fajar Shidik, saudara almarhum, saat ditemui di TPU Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Kamis (12/4/2017).
“Nanti mau dilelang hasilnya buat sebagian buat pesantren dan anak-anak almarhum juga kebagian," kata Ustadz Fajar melanjutkan.
Pelelangan motor gede milik mendiang Uje itu tentunya sudah dapat persetujuan dari Ummi Pipik.
Kabarnya, motor tersebut pun sudah duluan ditawar oleh teman almarhum senilai Rp 150 juta.
Curhat Mimpi Basah
Ditinggal suami, Ummi Pipik harus berperan ganda sebagai ibu sekaugus ayah bagi keempat anaknya.
Lucunya, karena tidak ada sosok ayah, Ummi Pipik ini harus bersedia mendengarkan curahan hati atau curhat anak lelakinya.
Seorang anak lelakinya yang akil baligh ternyata pernah cerita kepada ibunya tentang mimpi basah.
"Dia pernah curhat mimpi basah. Kan saya kaget," kata Pipik, Minggu (9/4/2017), sebagaimana dikutip dari Grid.id.
Pipik mengaku kaget mendengar curhat anaknya karena tidak biasanya anak lelaki membicarakan soal mimpi basah kepada ibunya.
"Jarang sekali ada anak yang mau curhat soal itu ke ibunya. Karena mungkin malu," katanya.
Menurut Pipik, mendidik anak laki-laki yang baligh lebih sulit dibandingkan mendidik anak-anak lainnya yang belum akil baligh.
"Justru sebenarnya lebih sulit menghadapi anak laki-laki yang sudah akil baligh. Harusnya yang kayak gini dia curhat ke bapaknya, tapi saya harus menerima dan menampung. Di sini saya justru yang malu," ujarnya.
Namun, Ummi Pipik sadar bahwa inilah fungsinya sebagai orangtua.
"Sampai akhirnya saya sadar oh ini fungsi saya. Saya harus menjelaskan kalau kamu sudah akil baligh kamu harus tanggung jawab ke ibadah sendiri ke Allah," katanya.
Percakapan Mesra
Ummi Pipik juga mengaku sangat menjaga kegiatan anak-anaknya.
Terutama mengenai penggunaan media sosial.
Dia mengaku harus tahu semua password handphone dan media sosial keempat anaknya.
"Saya tekankan ke anak-anak. HP kalian semua Ummi harus tahu password-nya," kata Ummi Pipik.
"Sosial media juga Ummi harus tahu password-nya," lanjutnya
Keterbukaan tersebut tidak hanya dari anak kepada orangtua.
Namun, Umi Pipik juga mencontohkan keterbukaannya terhadap anak dengan tidak mengunci handphone pribadinya.
"HP saya nggak pernah saya kunci biar anak-anak tahu," ujarnya.
Lucunya, salah satu anak Umi Pipik yang bernama Abidzar Al Ghifary pernah memakai handphone Pipik untuk chat.
Namun, bocah kelas III SMP tersebut ternyata lupa mengeluarkan aplikasinya sehingga semua chatnya terbaca oleh Pipik.
Dia pernah kecolongan. Makanya saya deg-degan banget,"
"Ternyata dia lagi chat sama temen. Nggak taulah temen spesialnya mungkin ya," kata Pipik menceritakan.
Saat ditanya sudah punya pacar atau belum, Abidzar mengelak.
"Kamu udah punya pacar? Dia bilang, nggak."
"Itu buktinya sengaja mau dikasih liat ke Ummi chating-annya?" cerita Ummi Pipik.
Melihat hal tersebut, Pipik mengaku khawatir dengan pergaulan anak-anaknya.
"Saya jadi takut mulai sekarang. Melihat pergaulan anak-anak sekarang."
"Jadi harus mulai sekarang juga nge-didiknya," tuturnya.
0 Response to "Kesabaran Umi Pipik Kembali Teruji, Terkait Penjualan Harta Warisan Uje, Berikut Penjelasannya"
Posting Komentar